Pada zaman dahulu masih banyak hutan belantara, sehingga banyak pohon-pohon yang amat rindang dan ditempat itulah ada sekelompok binatang yang disebut ayam alas yang bertengger di sebuah pohon yang namanya bohon bulu, kebetulan disitu banyak sekali bulu-bulu ayam alas. Lama kelamaan tempat sekitar pohon bulu itu dikenal orang, setelah banyak orang berkelompok maka disitu ada orang menjadi sesepuh yang namanya CHOLI (mbah Choli ),akhirnya wilayah sekitar kelompok orang ini disebut Dusun Bulu. Setiap hari disebelah timur Dusun Bulu banyak sekali ayam alas yang bertengger dipohon dan disitu juga telah banyak orang yang berkelompok dan ada sesepuhnya yang bernama LANJAR (mbah Lanjar) akhirnya tempat itu disebut Dusun Tengger.
Pada suatu hari ada orang pelarian dari desa lain yang dijajah, berkelompok disebelah utara Dusun Tengger, kemudian kelompok orang tersebut didatangi oleh orang orang Tengger mau diusir dari tempat itu lalu orang orang tersebut minta maaf (ampun) untuk boleh tinggal di situ, lalu oleh orang Tengger di maafkan dan boleh tinggal disitu, akhirnya tempat itu disebut Dusun Ampon, lama-kelamaan berubah menjadi Dusun Gampon.
Karena dusun Bulu, dusun Tengger,dusun Gampon jumlah masyarakatnya masih sedikit, maka sesepuh dari ketiga dusun ini sepakat menjadikan ketiga dusun ini menjadi Desa Bulutengger, dan nama Gampon tidak masuk nama desa ini karna Gampon dianggap orang pendatang, sehingga sampai sekarang disebut Desa Bulutengger.